PENGERTIAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)
Sebelumnya apakah kalian tahu apa itu
AI (Artificial Intelligence)?
Artificial Intelligence (AI) atau
sering disebut dengan kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan seperti
komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggaap sama
cerdasnya dengan kemampuan yang dimiliki manusia (McLeod & Schell, 2008).
Menurut Minsky (dalam Kusrini, 2006)
kecerdasan buatan merupakan ilmu yang mempelajari cara membuat komputer
melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain
diungkapkan oleh Rich dan Knight (dalam Kusrini, 2006) bahwa kecerdasan buatan
(AI) sebagai sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat komputer dapat
melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh manusia.
Dari beberapa pendapat diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence(AI) atau kecerdasan buatan
adalah ilmu pembuatan komputer yang memiliki kecerdasan dalam melakukan hal-hal
yang menyerupai hal-hal yang dapat dilakukan oleh manusia.
SEJARAH SINGKAT
Sebelum lanjut lagi kalian harus tahu
dulu nih asal-usul AI-nya sendiri….
Asal-usul Artificial Intelligence (AI)
atau kecerdasan buatan itu sendiri adalah sebagai berikut (McLeod & Schell,
2008):
Pertama kali digunakan untuk bisnis,
disebarkan pada tahun 1956 oleh General Electric, istilah kecerdasan buatan
pertama kali dikemukakan oleh John McCarthy di tahun yang sama sebagai tema di
Dartmouth College. Pada tahun yang sama komputer AI pertama disebut Logic
Theorist diumumkan. Adanya keterbatasan kemampuan Logic Theorist yang
hanya dapat membuktikan teorema-teorema kalkulus, maka para peneliti teerdorong
merangcang program lain yang disebut dengan General Probleem Solver (GPS)
ditujukan dalam memecahkan berbagai masalah. Proyek ini membuat para
peneliti kewalahan dalam menyusun program AI tersebut, dan riset AI dikalahkan
oleh aplikasi-aplikasi komputer lainnya seperti SIM dan DSS. Namun seiring
waktu, riset yang terus berkembang membuahkan hasil.
HUBUNGAN AI DENGAN KOGNISI MANUSIA
Lalu bagaimana hubungan artificial intelligence dengan
kognisi manusia ?
Kecerdasan memiliki hubungan yang erat
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki manusia, beberapa program komputer bisa
bekerja lebih efektif dari pikiran manusia. Sehingga, sistem ini berpedoman
pada sistem kognisi manusia atau cara berfikir manusia, dalam bernalar,
mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil suatu
keputusan.
Menurut Solso, Maclin, dan Maclin
(2008) bahwa kecerdasan manusia dianggap sebagai salah satu komponen dari akal
manusia yang berinteraksi dengan pemrosesan informasi. Pembahasan terbaru
mengenai kecerdasan buatan (atrificial intelligence) menimbulkan pertanyaan
mengenai keunikan manusia yang seperti apakah yang berkaitan dengan inteligensi
manusia, dan kemampuan seperti apakah yang diperlukan komputer untuk bertindak
seperti kecerdasan yang dimiliki manusia.
Kecerdasan buatan adalah ilmu yang
didasarkan pada proses berpikir manusia, hal ini dapat dilihat dari cara
kerja artificial intelligence menyerupai dengan cara kerja kognisi
manusia, dimana kognisi manusia bekerja untuk menerima stimulus, kemudian
diproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Sedangkan cara kerja artificial intelligence adalah
menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa
suatu keputusan. Sehingga, melalui pengetahuan tentang proses berpikir dan
bagaimana cara berpikir tersebut, peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu
program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan. Dari semua proses
berpikir itulah yang akan menolong manusia dalam menyelasaikan suatu persoalan.
Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir
memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang harus dilakukan, demikian
pula dengan artificial intelligence yang dibuat untuk membantu
menyelesaikan masalahnya.
Sumber :
McLeod, R. Jr., & Schell, G. P.
(2008). Management information systems: sistem informasi manajemen, 10th ed.
Jakarta: Salemba Empat
Kusrini. (2006). Sistem pakar:
teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi
Solso, R. L., Maclin, O. H., &
Maclin, M. K. (2008). Psikologi kognitif, 8th ed. Jakarta :
Erlangga


Tidak ada komentar:
Posting Komentar