Jumat, 02 Desember 2016

#SIP Desain Aplikasi Psikologi

TES KEPRIBADIAN

Image result for kepribadian
    Kepribadian adalah sesuatu yang unik dan spesifik. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kata kepribadian berasal dari kata Latin yaitu “persona” yang berarti topeng. Para aktor di Yunani Kuno mengenakan topeng untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang yang memiliki referensi asli atau palsu pada karakternya dalam penampilannya di panggung (Madhava dan Rao, 2008). 

    Menurut Yinger (dalam Maryati dan Suryawati, 2001), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi tertentu. Ungkapan sistem kecenderungan tertentu tersebut menyatakan bahwa setiap orang mempunyai cara berperilaku yang khas, seperti sikap, bakat, adat, kecakapan, kebiasaan, dan tindakan yang sama setiap hari. Sementara ungkapan interaksi dengan serangkaian situasi menyatakan bahwa perilaku merupakan produk gabungan dari kecenderungan perilaku individu dan situasi perilaku yang dihadapi individu tersebut.

   Dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri atau karakter yang ada pada tiap individu yang secara konsisten baik itu tampak ataupun tidak tampak dengan keunikan tiap individu yang membedakannya antara satu orang dengan orang lainnya. Karakter atau ciri-ciri ini dianggap sebagai suatu organisasi dinamis yang ada di dalam individu sebagai suatu sistem psikofisis yang menentukan individu tersebut dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
















Sumber:
Madhava, K., & Rao, D.B. (2008). Personality of adolescent students. New Delhi: Discovery                Publishing House Pvt. Ltd.
Maryati, K., & Suryawati, J. (2001). Sosiologi: untuk SMA dan MA Kela X. Jakarta: Esis Erlangga.
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwihtpLh5tLQAhXHrI8KHe9dAtIQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Ffactinformationtruth.blogspot.com%2F2013%2F06%2F1-kepribadian-dasar-manusia-four.html&psig=AFQjCNFtDl_8pVl5IMtAzP6Rcjz1u8BUYQ&ust=1480674887121923


#SIP Artificial Intelligence dan Expert System


Secara umum sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut.

Pemakai Sistem Pakar
Sistem pakar dapat digunakan oleh :
1)   Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.
2)   Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.
3)   Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin langka.

Ciri-ciri sistem pakar :
1)   Terbatas pada bidang yang spesifik
2)   Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
3) Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara yang dapat pahami.
4)  Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
5)  Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6)  Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
7)  Outputnya tergantung dari dialog dengan user.
8)  Knowledge base dan interfence engine terpisah.

1.      Hubungan AI dengan Expert System
Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan, yaitu dengan menyimpan kepakaran dari pakar manusia ke dalam komputer dan meyimpan pengetahuan di dalam komputer sehingga memungkinkan user dapat berkonsultasi layaknya dengan pakar manusia. Program konsultasi tersebut mencoba untuk menirukan proses penalaran seorang pakar dalam memecahkan masalah yang rumit. Sistem pakar disebut juga sebagai aplikasi atau sistem kecerdasan buatan yang banyak dikembangkan dan paling banyak digunakan. Di dalam kecerdasan buatan terdapat dua bagian utama yang dibutuhkan yaitu Knowledge Base dan Inference Engine. Lingkup utama dalam kecerdasan buatan salah satunya adalah sistem pakar. Di dalam sistem pakar sendiri terdapat tiga bagian utama, yaitu Knowledge Base dan Working Memory yang diolah dalam Inference Engine sehingga menghasilkan suatu pemecahan atas suatu masalah.

Bila diibaratkan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) adalah sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang, dan akar, maka hubungan kecerdasan buatan dengan sistem pakar yaitu kecerdasan buatan sebagai batang pohon sedangkan sistem pakar adalah sebagai salah satu cabang pohon dari kecerdasan buatan. Jadi sistem pakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang membuat program konsultasi (advisory) yang mencoba untuk menirukan proses penalaran seorang pakar/ahli dalam memecahkan masalah yang rumit.
2.      Perbedaan AI dengan Expert System
apabila system pakar mengacu kapada si perancang itu sendiri sebagai object dalam menyiapkan suatu system guna mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan AI mengacu kepada jalur atau langkah yang sebagian besar berorientasi kepada Hardware guna mencapai hasil yang maksimal.

3.      Beberapa Expert System
ELIZA.
Eliza merupakan salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT tahun 1976. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien :
Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do not care about names.
Klien: I don’t have any money. That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.
Eliza: Do any other reasons not come to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest you?
Klien: Yes, how can I make big money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure.
2.      Parry.
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviewnya.
Psikiater : Why are you in the hospital?
Parry : I shouldn’t be here.
Psikiater : Who brought you here?
Parry : The police.
Psikiater : What trouble did you have with the police?
Parry : Cops don’t do their job.
Psikiater : What do they do instead?
Parry : Cops arrest the wrong people.
Psikiater : They arrest the right ones sometimes
Parry : The law should get those Italian crooks.
Psikiater : Are you Italian?
Parry : My background is British but I was born in this country.
Psikiater : Do you know any Italian crooks?
Parry : I try to avoid the underworld.

3.      NETtalk
Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik.

Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.

Sumber:


#SIP AI (Artificial Intelligence)

PENGERTIAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)



Sebelumnya apakah kalian tahu apa itu AI (Artificial Intelligence)?

Artificial Intelligence (AI) atau sering disebut dengan kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggaap sama cerdasnya dengan kemampuan yang dimiliki manusia (McLeod & Schell, 2008).

Menurut Minsky (dalam Kusrini, 2006) kecerdasan buatan merupakan ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain diungkapkan oleh Rich dan Knight (dalam Kusrini, 2006) bahwa kecerdasan buatan (AI) sebagai sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat komputer dapat melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh manusia.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence(AI) atau kecerdasan buatan adalah ilmu pembuatan komputer yang memiliki kecerdasan dalam melakukan hal-hal yang menyerupai hal-hal yang dapat dilakukan oleh manusia.

SEJARAH SINGKAT


Sebelum lanjut lagi kalian harus tahu dulu nih asal-usul AI-nya sendiri….
Asal-usul Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan itu sendiri adalah sebagai berikut (McLeod & Schell, 2008):
Pertama kali digunakan untuk bisnis, disebarkan pada tahun 1956 oleh General Electric, istilah kecerdasan buatan pertama kali dikemukakan oleh John McCarthy di tahun yang sama sebagai tema di Dartmouth College. Pada tahun yang sama komputer AI pertama disebut Logic Theorist diumumkan. Adanya keterbatasan kemampuan Logic Theorist yang hanya dapat membuktikan teorema-teorema kalkulus, maka para peneliti teerdorong merangcang program lain yang disebut dengan General Probleem Solver (GPS) ditujukan dalam memecahkan berbagai masalah. Proyek ini  membuat para peneliti kewalahan dalam menyusun program AI tersebut, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer lainnya seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus berkembang membuahkan hasil.

HUBUNGAN AI DENGAN KOGNISI MANUSIA

Lalu bagaimana hubungan artificial intelligence dengan kognisi manusia ?
Kecerdasan memiliki hubungan yang erat dengan kemampuan kognitif yang dimiliki manusia, beberapa program komputer bisa bekerja lebih efektif dari pikiran manusia. Sehingga, sistem ini berpedoman pada sistem kognisi manusia atau cara berfikir manusia, dalam bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil suatu keputusan.

Menurut Solso, Maclin, dan Maclin (2008) bahwa kecerdasan manusia dianggap sebagai salah satu komponen dari akal manusia yang berinteraksi dengan pemrosesan informasi. Pembahasan terbaru mengenai kecerdasan buatan (atrificial intelligence) menimbulkan pertanyaan mengenai keunikan manusia yang seperti apakah yang berkaitan dengan inteligensi manusia, dan kemampuan seperti apakah yang diperlukan komputer untuk bertindak seperti kecerdasan yang dimiliki manusia.

Kecerdasan buatan adalah ilmu yang didasarkan pada proses berpikir manusia, hal ini dapat dilihat dari cara kerja artificial intelligence menyerupai dengan cara kerja kognisi manusia, dimana kognisi manusia bekerja untuk menerima stimulus, kemudian diproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Sedangkan cara kerja artificial intelligence adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Sehingga, melalui pengetahuan tentang proses berpikir dan bagaimana cara berpikir tersebut, peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan. Dari semua proses berpikir itulah yang akan menolong manusia dalam menyelasaikan suatu persoalan. Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang harus dilakukan, demikian pula dengan artificial intelligence yang dibuat untuk membantu menyelesaikan masalahnya.

Sumber :
McLeod, R. Jr., & Schell, G. P. (2008). Management information systems: sistem informasi manajemen, 10th ed. Jakarta: Salemba Empat
Kusrini. (2006). Sistem pakar: teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi kognitif, 8th ed. Jakarta : Erlangga

Jumat, 21 Oktober 2016

#SIP Lingkup Data CBIS

etelah menjelaskan apa itu CBIS dan seperti apa evolusinya, kali ini saya akan membahas tentang lingkup data pada CBIS, sebenarnya apa itu lingkup data? Lingkup data merupakan sebuah habitat di mana terdapat data untuk bisnis. Dalam lingkup data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Lingkup data pada CBIS meliputi :
  1. Hirarki Data
Hirarki data itu sendiri dalam proyeksinya tehadap penggunaan di komputer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu sama lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat pneggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda. Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baikdan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan :
  • Bit
Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
  • Byte
Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda).
  • Field
Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna.
  • Record
Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. Jadi record ibarat kumpulan kata yang membentuk satu kalimat yang berarti.
  • File
File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti.
  • Database
Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu.
  1. Pemrosesan : batch, online, real time
batch, online, real time adalah sebagai berikut :
  • Batch, yaitu sekelompok dokumen kejadian atau record yang menunggu pencatatan, pembaruan atau pemrosesan
  • lainnya.
  • Online, yaitu alat yang aktif dan terhubung dengan komputer. Biasanya monitor, keyboard dan hard disk dipasang online ketika komputer menyala.
  • Real time, yaitu suatu sistem dimana kejadian dicatat segera setelah terjadi, dan field ringkasan di tabel induk terkait segera diperbaharui.
  1. Penyimpanan
Penyimpanan terbagi 2 yaitu:
  1. DASD (Direct Access Storage Device)
DASD atau media penyimpanan akses langsung adalah media arsip utama yang baik. Arsip utama adalah gambaran konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau unsur lingkungan. Penggunaan DASD yang popular adalah media penyimpanan sementara yang berfungsi untuk menampung data semi-terproses. Misalnya data dapat di transfer dari satu program ke program lain melalui piringan (disk).
  1. SASD (Sequential Access Storage Device )
SASD prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu mulai dari awal. Contohnya: magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umunya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar.
Sumber:
Suryaman, A. Basis data dan sistem basis data.
Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Yulidic. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS).

#SIP Evolusi CBIS

Evolusi dari CBIS adalah System Development Life Cycle (SDLC)
Pengertian System Development Life Cycle menurut Satzinger (2010, p39) adalah proses membangun, merancang, menggunakan dan mengembangkan sistem informasi.
Sedangkan menurut O’Brien (2003, p383) definisi System Development Life Cycle adalah aplikasi penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan dari solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis. Jadi dapat diambil kesimpulan metode SDLC merupakan tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh analisis sistem untuk membangun sebuah sistem informasi.
Menurut Jogiyanto (2005:209-210) Secara garis besar metode SDLC dibagi dalam 5 fase yaitu :
  1. Fase Planning
Pada fase ini dilakukan perencanaan, pengaturan dan penjadwalan dalam membangun sebuah system, sehingga didapatkan perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menentukan dan mendefinisikan sistem informasi apa yang akan dirancang sehingga dapat memberikan keuntungan dan nilai bagi proses bisnis.
  1. Fase Analisis
Pada fase ini dilakukan pendekatan secara menyeluruh mengenai permasalahan dan kebutuhan pada proses bisnis, dengan mendefinisikan penggunaan dari suatu sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Langkah-langkah dalam melakukan analisis sistem diantaranya yaitu :
  1. Mengidentifikasi masalah
  2. Menganalisa kebutuhan pengguna
  3. Solusi-solusi apa yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dan dapat aplikasikan ke dalam perancangan atau modifikasi sistem.
  1. Fase Design
Pada fase ini dilakukan pembangunan sistem yang dilakukan dengan menerjemahkan kebutuhan dari fase analisis kedalam suatu struktur program dan algoritma. Tahap ini merupakan konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak sehingga saat akan di implementasi sistem akan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dari permasalahan proses bisnis.
  1. Fase Implementasi
Fase ini merupakan proses menerapkan sistem ke dalam bentuk secara nyata sehingga dapat dioperasikan dan digunakan pada permasalahan proses bisnis yang berjalan. Tahapan dalam fase implementasi diataranya yaitu :
  1. Membangun dan menguji database
  2. Membangun dan menguji sistem
  3. Implementasi dan pengujian sistem baru
  1. Fase Support
Pada fase ini dilakukan proses pemeliharaan sistem yang telah diimplementasikan dan juga melakukan perbaikan jika sistem tersebut memerlukan suatu penambahan. Fase ini penting untuk dilakukan karena ada kemungkinan suatu sistem menyisakan kesalahan-kesalahan yang tidak terdeteksi pada saat pengujian sistem.
Sumber :
Susilo, T. (2015). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persedediaan Dan Penjadwalan Bahan Baku Produksi Pada PT. DIVA MITRA BOGATAMA. Jakarta.

#SIP CBIS (Computer Based Information System)

  1. Definisi
Informasi adalah salah satu dari lima jenis utama sumber daya yang dapat dipakai oleh manajer. Semua sumber daya termasuk informasi dapat dikelola. Pengelolaan informasi semakin penting seiring dengan rumitnya kegiatan bisnis yang setiap saat membutuhkan informasi yang akurat dan demi pelayanan yang memuskan pada para pelanggan. Pengelolaan informasi juga lebih menantang sejalan dengan perkembangan kemampuan komputer saat ini. Output komputer digunakan oleh berbagai pihak untuk bahan pengambilan keputusan, terutama seorang manajer dalam suatu perusahaan. Saat para manajer melakukan fungsi dan perannya, memerlukan dukungan informasi yang akurat, cepat dan tepat agar dapat melakukan tugasnya secara efektif. Hal ini akan terwujud apabila manajer memiliki keahlian dalam bidang komunikasi dan pemecahan masalah dengan pengetahuan tentang komputer dan informasi. Selanjutnya pengelolaan informasi akan merupakan sebuah sistem, yang saling tergantung sekaligus bersinergi antar berbagai komponen yang membentuk sistem tersebut. Sistem ini dikenal dengan sistem informasi. Karena digunakan untuk membantu manajer dalam mengambil kebijakan maka disebut dengan sistem informasi manajemen. Akibat perkembangan lembaga yang dikelolanya manajer tidak hanya mengelola sumber daya fisik saja, tetapi juga sumber daya konseptual. Sumber daya konseptual sangat abstrak sehingga sulit untuk dikelola. Cara pengelolaannya adalah dengan mengubah menjadi simbolsimbol yang memiliki value (nilai), sehingga dapat dikalkulasi. Cara pengelolaan sumber daya koseptual ini yang paling tepat adalah dengan menggunakan bantuan mesin, dalam hal ini komputer. Dengan demikian sistem informasi manajemen akan lebih efektif apabila dikelola atau berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer tersebut lebih dikenal sebagai (computer based information system) atau CBIS.
2. Data
Menurut Turban (2010, p41), data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu.
Menurut Inmon (2005, p493), data adalah kumpulan dari fakta, konsep, atau instruksi pada penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi, perbaikan dan diproses secara otomatis yang mempresentasikan informasi yang dapat di mengerti oleh manusia.
Data dapat didefenisikan sebagai deskripsi dari suatu dan kejadian yang kita hadapi (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Hal:8). Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam database. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.
Proses pengolahan data terbagi menjadi tiga tahapan, yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaitu :
  1. Pada tahapan Input Yaitu dilakukan proses pemasukan data ke dalam komputer lewat media input (Input Devices).
  2. Pada tahapan Processing Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian, atau pencarian distorage.
  3. Pada tahapan Output Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Devices) yaitu berupa informasi.
  4. Informasi
3. Informasi
Menurut O’Brien (2010, p34), informasi adalah data yang telah diubah ke dalam suatu konteks yang memiliki arti dan berguna bagi end user tertentu.
Menurut Turban (2010, p41), informasi adalah data yang sudah diorganisasi sehingga memiliki arti dan nilai untuk penerima. Berdasarkan teori para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memiliki arti dan berguna bagi end user.
  1. Kontribusi/Manfaat CBIS
Berikut Kontribusi/Manfaat CBIS :
  1. Keputusan Informasi
  2. Pemecahan Masalah
  3. Akuntansi
  4. Sistem Informasi Manajemen
  5. Sistem Pendukung Keputusan
  6. Otomatisasi Kantor
Sumber :
Bangun, A. (2008). Analisa Dan Desain Standar Baru Untuk Format Dokumen Multimedia Menggunakan Database Berorientasi Obyek (STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN USU). Sumatra Utara. 
Darmawan, D. (2013). Perencanaan Strategis Teknologi Informasi Pada Bagian Sistem Informasi Dan Perpustakaan Kementrian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia. Jakarta.
Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Diakses Pada Tanggal 5 November 2015.